Bertandang ke RRI Palu, Radio Publik Milik Bangsa



Kuno Gini, milik loe juga bangsat!
Menerima kunjungan mahasiswa komunikasi yang sudah rutin, tak membuat Pak Minarjo, kepala Stasiun RRI Palu beserta stafnya berkurang antusiasme dan keramahannya. Dari berdiskusi dengan mahasiswa di Studio Multipurpose LPP RRI Palu, hingga menemani dari ruang-ruang produksi dan siaran, Pak Minaryo tetap dengan ramah melayani pertanyaan mahasiswa komunikasi Fisip Untad yang berkunjung ke RRI pada Rabu, (7/4) kemarin.
Ketika bertanya, "Siapa biasa mendengar berita RRI Palu?" Mahasiswa terdiam. Tahu situasinya, Kepala Stasiun RRI Palu, yang didampingi Bapak Hardi kepala Pemberitaan, dan Bapak Yunus Gori kepala Siaran cukup faham. Mereka di RRI harus bekerja lebih keras lagi menarik minat kaum muda, termasu kalangan mahasiswa yang ada di hadapan itu. "Orang memang katakan kami kuno, meski begitu fungsi informasi dan pendidikan dan hiburan, tetap dibutuhkan, karena itu RRI, tetap mengudara, sesuai semboyannya sekali di udara tetap di udara. "
Selanjutnya, Pak Minaryo yang berpuluh tahun sebagai jurnalis radio, termasuk kepala seksi di berbagai kota, dengan lancar berkisah sejarah, visi misi dan perkembangan terbaru RRI, sebagai lembaga publik yang setia menemani perjalanan bangsa ini bahkan sejak diproglamirkan, 17 Agustus 1945. RRI secara resmi baru berdiri 11 September 1945.
RRI sejak berdiri, telah memosisikan diri menjadi media perjuangan, namun selama masa orde baru telah berubah menjadi corong pemerintah. Sempat linglung di awal Reformasi gara-gara Deppen dibubarkan, RRI akhirnya kembali ke "titahnya" menjadi milik bangsa Indonesia, milik publik. Karena itu setelah sempat berubah menjadi Perusahan Jawatan kini RII menjadi Lembaga Penyiaran Puplik (LPP) berdasarkan UU Penyiaran 32 Tahun 2002.
Visi RII adalah Independen, Netral dan Profesional. Dalam pemberitaan prinsip berimbang, ceck and balance diutamakan. RRI mengabdi kepada bangsa bertangung jawab secara organisasi ke DPR dan President sebagai kepala Negara, taat kepada aturan hukum yang berlaku. RRI juga berfungsi sebagai social control. "Berita RRI memiliki standar jurnalistik jelas,mengutamakan fakta, berimbang, disusun mengikuti hukum 5W+1H dengan tetap memperhitungkan nilai-nilai kebenaran, agama dan budaya setempat." Jelas kepada seksi pemberitaan, Bapak Hardi.
RRI Palu
RRI Palu sudah menyelenggarakan siaran sejak 1978. Kini dikelolah oleh 300 personel kompeten, di antaranya 85 PNS dan 15 Tenaga Kontrak, bertugas di \di Stasiun Produksi di Tondo, dan Stasiun Siaran di Jalan Kartini, Palu.
Saat ini RRI Palu mengelola 3 programa:
1. Programa 1 dengan target audiense umum, anak-orang tua, on air sejak pukul 05.00-24.00 Wita dengan konten pendidikan, berita dan hiburan. Selain wilayah Sulteng siaran dapat dinikmati masyarakat di sepanjang pesisir barat Kalimantan, Sulawesi Barat dan Gorontalo. "Salah atu program kami yang banyak diminati adalah Pastela (Pasti Anda Suka Tembang Lama)," ujar Bapak Yunus Gori, kepala penyiaran.
2. Programa 2 dengan segmen kawula muda berisi informasi dan hiburan. Isi siaran musik-musik dibarengi informasi terbaru dari media internet. Di ruang siaran, dua layar komputer tampak di depan penyiara, satunya berisi lagu-lagu dan interaksi dengan pendengar via sms dan satu komputer yang online memantau berita-berita terbaru. Siaran dimuai sejak pukul 05.00-24.00 Wita.
3. Programa 3 dengan segmen umum, jaringan berita nasional 24 Jam di frekuensi 32.4 Mhz. "Siaran ini cocok bagi Anda yang tengah begadang mengerjakan tugas" ujar Bapak Minaryo.
Fungsi Sosial Kontrol
Fungsi kontrol menjadi salah satu pertanyaan mahasiswa dalam diskusi. Sejauh mana siaran RRI menjalanan fungsi kontrol. Atas pertanyaan ini, baik kepala stasiun maupun kepala pemberitaan mengatakan justru sekarang ini, berita-berita dari RRI Palu lebih banyak berfungsi kontrol sosial. Bapak Hardi mencontohnya bagaimana berita-berita seputar korupsi di KPU atau KNPI atau Tambang Poboya cukup diapresiasi radio RRI pusat.
Dalam hal agenda Pemilukada di beberapa daerah di Sulawesi Tengah, Kepala RRI Palu akan tetap menerapkan prinsip netral, objektif dan berimbang. "Kami memiliki pengalaman panjang dalam memberitakan agenda-agenda publik seperti ini."
KUNO TETAP AKTUAL
Berkunjung ke RRI jangan membayangkan kantor kuno, sebagaimana banyak orang mengira. Dari halaman depan suasana apik dan bersih. Lorong-lorong yang menghubungkan ruang-ruang utama tampak bersih. Vas bunga segar tamopak di beberapa sudut.
Alat-alat siaran pun tampaknya terpelihara baik. Di ruang redaksi, para pewarta yang berstandar nasional sibuk bekerja di depan komputer berprosesor cangih. Penampilan mereka tampak keren dengan kostom RRI biru-biru. Ruang siaran yang kedap suara sudah dilengkapi peralatan pendukung termasuk musik digital. Di depan meja siaran tersedia monitor komputer layar flat. Hanya mikropone dan mixer yang tampak tua namun terpelihara baik sekali. "Mike ini sangat peka menangkap suara," jelas Bapak Yunus.
Kiranya penting bagi mahasiswa komunikasi untuk merenungkan bahwa siaran-siaan pendidikan, informasi, hiburan, talkshow RRI Palu telah melalui proses kerja tim yang berisi orang-orang yang kompeten, menguasai teknik mengemas informasi, trampil mengoperasikan perangkat teknologi siaran. Mereka juga mencintai profesinya dan berkomitman menjaga kesatuan negara RI serta menjadi komunikator ulung untuk semua anak bangsa.
Madamba pura, dalam bahasa Kaili berarti bergembira bersama, tak hanya mejadi nama salah satu gedung RRI Palu, tetapi tampaknya menyemangati staf dan karyawan senantiasa riang gembira menemui pemirsanya di udara. Viva RRI, sekali di udara tetap di udara.
Stepanus Bo'do'
Dosen Ilmu Komunikasi, Fisip Palu



Baca Juga Tulisan Ini :



0 komentar:

Post a Comment

beloved visitors, terima kasih atas kunjungan Anda
tinggalkan pesan bila Anda berkenan

 
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by Pius Sujarno | Midified by Arek Palopo