MK Creative WritingKalau Hendak Menulis Untuk Majalah

0 komentar
Ada banyak hal dapat Anda tulis untuk majalah, daripada sekadar memasukkan nama Anda ke Gadis, Hai atau Cosmo. Ribuan majalah baru diluncuran setiap tahun. Itu adalah pasar yang gemuk buat para penulis lepas. Kenyataannya, sekarang jumlahnya lebih besar,karena banyak lagi majalah yang terbit online.

Jadi, bagaimana menulis artikel majalah yang bernilai jual? Saya ambilkan tips dari Situs Daily Writing Tips, dengan tambahan pengalaman saya sendiri- yang keren abis berikut:

Apa yang Artikel Majalah Lakukan

Hampir semua artikel majalah melakukan satu dari empat hal ini. Artkel majalah menyediakan informasi, menambah pengetahuan kita mengenai satu subjek. Ia memberi panduan, membantu kita mengatasi masalah. Ia membujuk kita terhadap suatu sudut pandang khusus. Artikel majalah menghibur kita. Bahkan, beberapa artikel melakukan lebih dari satu, bersamaan.

Bagaimana Membentuk Artikel Majalah

Pada saat bersiap menulis, Anda perlu berpikir bagaimana struktur artikelnya. Menulis artikel majalah, Anda dapat mengabaikan bentuk piramida terbalik penulisan berita. Sebaliknya, Anda bisa membangunnya dari poin-point penting atau tempatkan point-point penting di sepanjang artikel.

Bercerita Kisah

Hal kunci yang harus diingat adalah bahwa Anda bercerita sebuah kisah kepada pembaca. Itu berarti Anda butuh permulaan, pertengahan, dan penghujung cerita. Itu juga berarti Ada perlu berpikir ke mana Anda membawa pembaca dengan menciptakan alur logis hingga ke penghujung kisah.


Gagasan "bercerita sebuah kisah" ini sangat bagus. Ini saya termukan saat mengunjungi situs yang menawarkan saran untuk penulisan fiksi. Bentuk "tiga aksi" tampaknya menarik juga dipakai sebagai model bagi tulisan singkat non fiksi, dan karenanya saya coba dan ternyata sangat membantu saya menulis artikel majalah yang singkat, dan berdaya jual.
• Aksi temukan gagasan yang akan kita masukkan ke calon artikel. Jika gagasan itu baru bagi pembaca, mereka butuh penjelasan. Pada ujung Aksi 1, pembaca mungkin menemui masalah, conflik atau peluang-sesuatu yang butuh solusi, Inilah "karakter utama" artikel kita. Karena itu, mereka segera tahu, bagian lanjutan artikel masih layak dibaca.

• Aksi 2 dalami masalah, perlihatkan contoh-contoh, perjelas ide menarik, gunakan analogi yang lebih akrab dengan pembaca Jika atikel mengundung konflik, pembaca tentu ingin tahu bagaimana konflik muncul dan mengapa masih terjadi. Kalau topiknya peluang, pembaca butuh bagaimana mengambil manfaat, sulit atau lebih mudah dari yang nampaknya. Segera beri solusi yang mudah dan simple bagi pembaca Anda. Pembaca yang mendalami karakter utama: masalah/konflik/peluang, biasanya telah mengembangkan resolusi mereka sendiri.

• Aksi 3 atasi masalahnya. Bagian-bagian diurutkan, dan pembaca memiliki paling kurang gagasan bagaimana hal itu akan berlangsung. Karakter utama -pertanyaan-dimengerti, karakter pembantu-sarana-sarana tersedia dan halangan minimal-dikenali.

Ngomong-ngomog, saran menempatkan point-point penting, pengungkapan, anekdot atau kutipan membantu saya melewati perasaan kurang enak, "bagaimana bagaimana saya mengakhir semua ini?"

Memulai Artikel Majalah Anda

Hal pertama yang Anda butuh adalah bagaimana orang tertarik membanca artikel Anda, karenanya Anda butuh menemukan cara menggaet mereka. Ketika saya mewawancara orang, saya kadang-kadang memulai menuliskan artikelnya dengan kutipan atau anekdot dari kehidupan mereka. Namun demikian, Anda dapat juga membentuk pemandangan atau apa pun demi menarik perhatian.

Pertengahan

Sepanjang artikel Majalah, Anda berbicara secara personal dengan pembaca. Orang suka membaca mengenai orang lain, maka jika dalam wawancara muncul hal menarik, gunakan kutipan daripada melaporkan ucapan. Ini akan membuat artikel majalah Anda lebih menarik.

Mengakhiri Artikel Majalah Anda

Akhirya, akhiri dengan satu kejutan kuat. Ini dapat berupa point-oint penting, pengungkapan, anekdot atau kutipan. Gagasannya, selain memuaskan pembaca sekalian meraih peluang pembaca tertarik membaca tulisan-tulisan Anda berikutnya.

Nilai Ekstra

Sewaktu meriset untuk satu artikel, kadang-kadang Anda punya informasi yang kurang pas dimasukkan ke dalam tulisan utama. Jangan abaikan ini. Gunakan untuk membuat sebauh kolom kecil atau table (editor akan suka ini) atau sebagai jalan masuk untuk artikel Anda berikutnya.
Baca Selengkapnya.....

KALAU HENDAK MENULIS PROPOSAL PENELITIAN…….

2 komentar
Sekian lama jadi rahasia umum, plagiarisme yang tumbuh subur seiring trend Copy+Cut+Paste berikut suburnya jasa jual beli skripsi berkedok biro konsultasi di pergurun tinggi, disorot lagi. Kalau saja tahu rahasia sukses membuat Skripsi/Tesis, tak banyak mahasiswa yang memilih jalan pintas dan kurang terhormat itu.

Dan ternyata, rahasia sukses Skripsi/Tesis itu, justru ada pada tahap paling awal penggarapan, yakni pada tahap menulis Proposal Penelitian.

Dengan proposal, mahasiswa meyakinkan tim pembimbing dan penguji langkah-langkah penelitian yang akan ditempuhnya sehingga secara akademis dapat dipertanggungjawabkan. Dengan itu, mahasiswa dan tim pembimbing dapat melihat secara ringkas permasalahan, arti penting dan tujuan penelitian, langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan, termasuk solusi masalah yang kemungkinan diuji. Dengan demikian, baik tim pembimbing/penguji maupun mahasiswa sebagai penulis dapat dengan mudah mencermati keseluruhan komponen penelitian yang akan dilakukan.

Nah, bagaimana mengemas proposal yang ringkas, menarik dan baik? Buku Karya Ana Nadhya Abrar, “Terampil Menulis Proposal Penelitian Komunikasi” menawarkan satu metode sederhana dan aplikatif. Metode ini saya telah pakai membimbing mahasiswa membuat proposal penelitian di Program Studi Komunikasi Fisip Universitas Tadulako. Cukup efektif!

“Format proposal penelitian komunikasi yang universal biasanya menjelaskan tujuh matrix penelitian. Ketujuh matriks ini bisa ditulis dalam selembar kertas. Bila mahasiswa sudah bisa mengisi ketujuh matriks tersebut dengan lengkap, sebenarnya dia sudah bisa meneliti. Untuk meyakinkan dosen pembimbingnya, dia bisa menarasikan ketujuh matriks penelitian tersebut [dalam] bentuk proposal penelitian [yang standar kita kenal]” (Ana 2005: p 1)


Ketujuh matriks penelitian yang dimaksud adalah:

Tema penelitian Rumusan Masalah Objek Penelitian Pendekatan Teori Metode Penelitian Perspektif Penelitian

Tak usah repot dahulu membayangkan sebuah proposal lengkap. Cukup Anda mengisi masing-masing kotak/kolom matriks ini. Sebelum Anda menyusunya dalam sebuah format proposal penelitian yang standar, sebaiknya perlihatkan dahulu ke Dosen pembimbing, yang akan dengan mudah melihat secara komplet. Bila ada koreksi, Anda tinggal melengkapi tanpa harus mengubah apa pun. Ikuti langkah-demi langkahnya!

1. Tetapkan tema penelitian. Ini tentu saja harus berdasarkan objek kajian formal dan material ilmu Anda. Dalam bahasa lain, tema ini harus menyangkut fenomena keilmuan kita, katakanlah, fenomena komunikasi.

2. Berdasarkan tema yang sudah Anda tetapkan, barulah Anda bisa merumuskan permasalahan penelitian dalam bentuk pertanyaan dan dalam sebuah kalimat tanya yang utuh. Pertanyaan inilah, kelak harus Anda jawab setelah meneliti.

3. Tentukan objek penelitian Anda. Objek penelitian inilah yang akan memberikan data, yang pada gilirannya bisa menjawab rumusan masalah.

4. Sudah memiliki objek penelitian, kini saatnya Anda menetapkan pendekatan, yang anda akan pakai memandang objek penelitian Anda dalam sebuah sisi, katakanlah ekonomi. Pendekatan ekonomi terhadap sebuah objek penelitian menyebabkan Anda harus mencari semua teori ekonomi yang bisa memberikan jawaban konseptual terhadap rumusan masalah.

5. Nah, kini saatnya Anda memilih teori yang akan dipakai. Teori ini penting dalam penelitian karena ia menghasilkan sesuatu yang akan diukur dalam penelitian. Sesuatu itu bisa merupakan sebuah variabel, dimensi, dsb.

6. Anda barulah bisa menetapkan metode penelitian yang akan dipakai kalau sudah tahu persis variabel-variabel penelitian yang akan diukur.

7. Akhirnya, Anda masih perlu menentukan perspektif Anda. Perspektif ini penting untuk memberikan arah pada analisis. Semakin banyak perspektif yang Anda pakai semakin menyeluruh analisis data penelitian Anda nantinya.

Anda disarankan melaksanakan ketujuh langkah ini secara berurutan. Sebab, langkah pertama merupakan prasyarat bagi langkah kedua. Langkah kedua merupakan prasyarat bagi langkah ketiga, dst. Jadi, mustahil Anda bisa menentukan metode penelitian sebelum Anda bisa menentukan apa yang akan diukur dalam penelitian. Selamat Mencoba!
Baca Selengkapnya.....
 
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by Pius Sujarno | Midified by Arek Palopo